Posts

Showing posts from January, 2007

KATA-KATA BIJAKKU YANG PERTAMA

Ketamakan dan kesombongan hanya akan membuat diri kita seperti balon, besar di luar tapi kosong di dalam. Kalau merasa sakit jika dicubit, maka janganlah mencubit. Manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini, karena itu perhatikanlah orang lain di sekitar kita. Di atas langit masih ada langit. Kenalilah dirimu, maka kamu akan mengenal Penciptamu. Kehidupan itu hanyalah mimpi yang melenakan kita untuk malas bangun dari tidur. Tidak ada makhluk yang sempurna. Janganlah mencoba menjadi apa yang orang lain inginkan, tapi jadilah apa yang Tuhan inginkan. Cara terbaik untuk mengenali diri sendiri adalah dengan melihat dan berfikir mengenai apa yang ada di sekeliling kita. Keistimewaan manusia ada pada akal dan kalbunya. Dan kelemahan manusia ada pada nafsunya. Jika kita menghina dan merendahkan orang lain, berarti kita sudah menghina dan merendahkan Penciptanya. Tidak ada "milik" kita di dunia ini yang benar-benar "milik" kita sendiri. Semuanya adalah "milik"

KERENDAHAN HATI

Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang paling istimewa oleh Tuhan, tapi tidak ada manusia yang sempurna. Ketidaksempurnaannya itulah yang membuat manusia itu istimewa. Dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia diberi oleh Tuhan perangkat yang canggih tapi tidak sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik-Nya. Diantaranya adalah akal, kalbu dan nafsu. Tidak ada satu manusia pun yang mempunyai ketiga hal tersebut dalam porsi yang sama. Jika ada manusia yang mempunyai kadar akal dan kalbu yang tinggi, pasti kadar nafsunya rendah. Demikian pula jika ada manusia yang kadar akal dan nafsunya tinggi, pasti kadar kalbunya rendah. Yang paling celaka jika orang itu mempunyai kadar akal dan kalbu yang rendah, sementara kadar nafsunya tinggi. Manusia yang merasa dirinya adalah yang terbaik diantara makhluk lainnya, dialah yang paling rendah kedudukannya, walaupun posisinya dalam masyarakatnya menduduki jenjang tertinggi. Kalaupun pada suatu saat dia dipercaya untuk menduduki suatu

RAMADHAN 1427H

Puasa. Sebuah kata yang mengandung makna menahan. Dimana dengan berpuasa kita diharuskan menahan diri kita dari keinginan-keinginan ego manusia yang memang merupakan fitrah kita sebagai manusia. Karena biasanya ego manusia bisa menempatkan manusia ke derajat yang lebih rendah daripada hewan. Sementara berpuasa di bulan Ramadhan dimaksudkan agar tubuh dan jiwa manusia terkondisi selama satu bulan penuh untuk siap menghadapi kehidupan 11 bulan kedepannya tidak dengan egoisme. Biasanya selama bulan Ramadhan rumah-rumah makan ditutup, baik penuh maupun hanya separuh saja. Tempat-tempat hiburan ditutup, baik penuh maupun dengan pengaturan jam. Pokoknya susana dikondisikan sedemikian rupa agar umat Islam dapat berpuasa dengan khusyuk (katanya). Tapi apa memang harus demikian? Bukankah tujuannya berpuasa adalah agar kita dapat menahan diri dari godaan-godaan? Lha kalau godaan-godaannya sudah diberantas, lantas untuk apa kita berpuasa? Selain itu bukankah tujuan berpuasa itu untuk 11 bulan ked

BUDAYA KORUPSI

Korupsi, kata ini menjadi begitu populer akhir-akhir ini seiring dengan tekad presiden SBY untuk memberantas praktek pembocoran kas negara dengan membentuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Korupsi (kata benda) atau korup (kata kerja/sifat) berasal dari bahasa latin corruptus , bentuk ketiga dari corrumpere . Corrumpere sendiri berasal dari kata com + rumpere yang artinya merusak atau menghancurkan. Corrupt sendiri, menurut kamus online Merriam-Webster berarti; 1 a : merubah dari baik ke buruk, dalam hal moral, sikap atau tindakan; b : menurunkan, tanpa terlihat dengan jelas, prinsip atau nilai moral; 2 : membusuk/menjadi rusak; 4 : merubah dari aslinya (yang benar) suatu bentuk atau versi. Corruption (korupsi) berarti; 1 a : perusakan integritas, tatanan atau prinsip-prinsip moral b : pembusukan c : pengaruh ke jalan yang salah dengan maksud yang tidak sesuai/benar atau melawan hukum (seperti: suap) d : penyimpangan dari aslinya (yang benar) atau murni atau benar

TOPENG

Image
Akhir-akhir ini banyak terlihat pemuda dan pemudi berpenampilan secara religius. Kaum pemudanya mencukur kumis dan memanjangkan janggutnya. Sedangkan kaum pemudinya mengenakan busana muslimah dan memakai jilbab. Dikantor-kantor, di kampus-kampus, disekolah-sekolah bahkan di jalan-jalan kita lihat orang-orang lalu lalang dalam balutan religi yang kental. Tapi apakah hal itu sudah menjamin bahwa religiusitas mereka membuat bangsa ini tenteram, bebas korupsi dan aman? Sayangnya tidak. Bangsa ini belum bisa melepaskan diri dari jeratan keserakahan yang makin lama makin membelitnya, sehingga hampir-hampir tidak menyisakan ruang untuk menarik nafas kebebasan. Fenomena religius ini berawal dengan makin banyaknya bencana yang terjadi di negeri ini. Mulai gempa, tsunami, banjir, tanah longsor, erupsi gunung api sampai krisis ekonomi yang tak kunjung mereda. Sepertinya pendapat Karl Marx, yang mengatakan bahwa agama adalah candu tempat pelarian manusia dari masalah kehidupan, ada benarnya dalam

KEKUATAN CINTA

Sejak manusia mempunyai peradaban dan budaya, istilah cinta langsung menyeruak dalam tatanan kehidupan setiap orang. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, istilah ini mengalami penyempitan makna. Hakikat cinta sudah menyempit menjadi ketertarikan dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda. Sejatinya, hakikat cinta adalah awal dan akhir dari kehidupan. Cinta seorang manusia yang sejati hanyalah cinta kepada Allah SWT. Walaupun sarana untuk itu adalah dengan mencintai makhlukNya yang lain, seperti sesama manusia, hewan, tumbuhan, alam dan sebagainya. Dunia ini tercipta berkat cinta dari sang Khalik. Dunia inipun musnah berkat cintaNya. Hanya saja hampir semua orang selalu memandang setiap kemusnahan atau kehancuran sebagai azab yang diturunkan oleh Allah kepada makhlukNya. Bila ada seseorang yang meninggal dunia dalam usia muda, orang selalu menyangka itu adalah musibah yang tidak seharusnya terjadi. Padahal sebaliknya. Itu adalah tanda cinta Allah kepadanya. Karena cintaNya Allah k