Harga

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa di dalam hidup ini semua hal itu ada harganya. Setiap orang harus membayar dengan apa yang ada di dirinya. Ambil saja contoh satu kejadian kecil dalam hidup kita, misalnya keberhasilan kita dalam pendidikan. Untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan kita dituntut untuk belajar dengan keras. Kerja keras itulah yang kita gunakan untuk membayar keberhasilan kita.

Sistem pembayaran itu ada yang berbentuk tunai, ada pula yang kredit. Contoh untuk pembayaran dalam bentuk tunai adalah seperti yang di atas. Kita bayar dulu dalam bentuk kerja keras, baru kemudian kita nikmati hasilnya. Sedangkan contoh bentuk kredit adalah korupsi. Kita menikmati hasilnya dulu (hasil korupsi) baru belakangannya kita bayar dalam bentuk hukuman (kalau tertangkap).

Jadi bisa saya tegaskan disini bahwa semua hal dalam hidup kita ini tidak kita dapat dengan cuma-cuma alias gratis. Satu bentuk contoh lagi adalah ibadah kita. Dalam hal ini Allah memberikan kredit bagi kita. Dengan ibadah yang kita lakukan selama hidup, kita membayar untuk tempat kita di surga di akhirat nanti.

Masih banyak orang yang mengira bahwa ibadah mereka adalah untuk mensyukuri nikmat yang dikaruniakan oleh Allah kepada mereka. Padahal nikmat Allah, seperti udara, air, bahan makanan, tanah dan semua isi alam ini, itu bukannya diberikan oleh Allah kepada kita untuk kita kelola, melainkan hanya PINJAMAN. Itu semua adalah milik Allah, dan akan diambil lagi oleh yang Empunya di kemudian hari, termasuk di dalamnya adalah diri kita. Sedangkan syukur yang dimaksud sebenarnya adalah bagaimana kita dapat mengelola pinjaman tersebut untuk kemaslahatan seluruh alam semesta (termasuk diri kita) dan bukan hanya tersentralisasi untuk diri kita semata.

Itulah kawan pendapat saya mengenai hidup ini. Tinggal tergantung kepada kita saja mau ambil sistem yang mana. Apakah tunai atau kredit.

Wassalam.

Comments

Popular posts from this blog

BUDAYA KORUPSI

Hakikat Cinta

Berkata Baik...Atau Diam...